Kehidupan politik Kerajaan Kalingga. Meski hanya berdiri sekitar satu abad, Kerajaan Kalingga pernah membawahi 28 kerajaan kecil yang diberi kebebasan dalam mengatur pemerintahannya sendiri. Akan tetapi, kerajaan-kerajaan tersebut harus tunduk pada peraturan kerajaan, menyerahkan upeti tahunan, dan mengakui sebagai bawahan Kerajaan Kalingga.
Dapat disimpulkan bahwa semasa Kerajaan Sriwijaya berdiri, agama Buddha mengalami perkembangan cukup pesat. Namun setelah Islam masuk ke daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya, secara berangsur-angsur pengaruh Islam mulai menguat dan mempengaruhi perdagangan kerajaan. Salah satu daerah kekuasaan Sriwijaya yang terpengaruh Islam adalah Aceh.
Sumber foto: Unsplash. Kehidupan sosial Kerajaan Sriwijaya dapat dikatakan unik pada masanya. Sebab, kerajaan ini memiliki beragam perbedaan agama dan budaya, tetapi tetap hidup rukun dan bersatu demi Sriwijaya. Karena keunikan mereka inilah, kehidupan sosial Kerajaan Sriwijaya menjadi topik yang menarik untuk dibahas lebih lanjut.
Serangan mendadak Kerajaan Chola ke Sriwijaya di masa kekuasaan Rajendra Chola I (1014-1044) menjadi salah satu peristiwa paling mengejutkan dalam sejarah hubungan India dan Indonesia. Terlebih lagi, tidak ditemukan cacatan tertulis mengenai alasan Kerajaan Chola menyerang Sriwijaya. Para sejarawan hanya bisa menerka alasannya dengan mengaitkan Setelah mendengar kekalahan Kerajaan Sriwijaya atas Raja Colamandala, India pada tahun 1023 M, Raja Airlangga mulai menyusun peta pergerakan. Raja raja di daerah bekas Kerajaan Medang Kamulan yang sempat melepaskan diri kembali ditaklukkan untuk memperkuat kekuasaan. Raja Airlangga berusaha mengembalikan kejayaan Wangsa Isyana di pulau Jawa.
Runtuhnya kerajaan Sriwijaya, memberikan ruang baru tentang kekosongan. kekuasaan yang harus segera diisi atau dikuasai, karena dalam bidang ekonomi. khususnya perdagangan merupakan prospek yang baik, untuk mengembangkan. sebuah kerajaan yang kuat dan makmur. Kondisi ini kemudian memunculkan.
Kutai, seperti juga Kerajaan Tarumanegara, menurut Parakitri Simbolon dalam Menjadi Indonesia (2006: 8), berada di daerah yang rakyatnya beraneka ragam dan “tentu tidaklah mudah dihimpun di bawah satu bentangan sayap kekuasaan.”. Sesungguhnya batas-batas wilayah Kutai yang dipimpin Mulawarman dan keluarganya tidak pernah jelas.

Ini dia berbagai dampak kemunduran kerajaan Sriwijaya bagi geo politik Nusantara: 1. Perubahan Peta Politik. Kemunduran kerajaan Sriwijaya berdampak pada perubahan peta politik di Nusantara. Dengan hilangnya pengaruh Sriwijaya, kerajaan-kerajaan lainnya mulai bersaing untuk menguasai wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Sriwijaya.

j9fZG.
  • fa4l5zniov.pages.dev/361
  • fa4l5zniov.pages.dev/201
  • fa4l5zniov.pages.dev/283
  • fa4l5zniov.pages.dev/127
  • fa4l5zniov.pages.dev/315
  • fa4l5zniov.pages.dev/370
  • fa4l5zniov.pages.dev/432
  • fa4l5zniov.pages.dev/421
  • peta daerah pengaruh kekuasaan kerajaan sriwijaya