TheAfrica International Film Festival (AFRIFF) is an annual film festival that takes place in Nigeria.It was founded in 2010 with its Inaugural edition in Port Harcourt, Rivers State, Nigeria. AFRIFF was founded by Chioma Ude a passionate film buff and entrepreneur, The event normally spans through a week and it includes award shows and film training classes. Kamis, 28 April 2016 2107 WIB Europe on Screen 2016. Iklan Jakarta -Festival film Eropa dalam gelaran Europe on Screen EOS akan kembali menyapa penggemarnya mulai besok, Jumat 29 April 2016 di enam kota di Indonesia. Helatan ini mulai 29 April -8 Mei 2016 akan menyajikan 78 film karya sutradara dan produser Eropa termasuk ko-produksi dengan negara di luar Eropa. Goethe Institut menampilkan tujuh film produksi Jerman yang akan diputar di program film yang akan disajikan merupakan film documenter, fiksi, animasi. Beberapa film tersebut juga merupakan film yang memenangkan penghargaan di festival film internasional. Seperti Cesar’s Grill yang disutradarai Dario Aguirre tentang anak vegetarian yang kembali ke tanah airnya di Ekuador menyelamatkan restoran ayanya. Film ini merupakan nomine film documenter terbaik di Santa Barbara juga Holly Cow yang bercerita tentang masalah yang ditimbulkan sapi Eropa di desar terpencil di Azerbaijan. Penonton juga bisa mengenal lebih dekat sosok Presiden Uruguay, Presiden termiskin di dunia yang memberikan 70 persen gajinya,Pepe Mujica dalam kisah menyentuh tentang seorang pengungsi remaja asal Afganistan yang ingin menjadi penyanyi rap di Iran dalam film berjudul Sonita. Sebuah film yang menjadi pemenang dalam Festival Dokumenter Dunia Sundance 2016. Atau film The Cut yang disutradarai sutradara Jerman keturunan Turki, Fatih Akin tentang perjalanan penyintas genosida berdarah di Armenia yang mencari kedua putrinya. Film ini diganjar sebagai pemenang Vittorio Veneto Film Festival Award-Special Mention pada Festival Film Venesia film Hind und Weg tentang seseorang yang sakit parah dan menceritakan penyakitnya kepada teman-temannya saat tur sepeda. Film ini mendapatkan meraih penghargaan melalui aktor terbaik dalam Jupiter Award 2015 dan nomine aktris terbaik dalam Penghargaan Asosiasi Kritik Film Jerman Film bertema teknologi komputer dan internet Who am Imenceritakan mengenai kelompok peretas bawah tanah CLAY. “ Sebagian besar film-film Jerman dapat Anda saksikan di GoetheHaus, Menteng, Jakarta Pusat,” demikian siaran pers dari Goethe Jakarta, selain di Goethe Haus, 78 film dari Eropa ini bisa anda tonton di Erasmus Huis, IFI Thamrin, Istituto Italiano di Cultura Menteng, Bintaro Jaya Exchange, Art Cinema IKJ. Program ini juga diputar di Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Surabaya dan Medan. Seluruh pemutaran film gratis dan informasinya dapat dilihat di DIAN YULIASTUTI Artikel Terkait Festival Film Europe on Screen Hadirkan 73 Film di Indonesia di 7 Kota 3 hari lalu Animasi Si Warik Karya Mahasiswa Udinus Mendunia, Diputar di SWIFF 2023 9 hari lalu Inovasi Festival Film Wartawan Indonesia 2023, Wina Armada Seluruh Pemenang Dapat Uang 29 Maret 2023 Film Il Legionario Karya Sutradara Hleb Papou Menutup Festival Film Italia 2023 6 Februari 2023 3 Wajah Christine Hakim dalam 3 Film Produksi Luar Negeri, Terakhir The Last of Us 27 Januari 2023 Festival Film Internasional Berlin Tambah Aturan Baru, Delegasi Rusia dan Iran Dilarang Hadir 19 Januari 2023 Rekomendasi Artikel Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini. Video Pilihan Festival Film Europe on Screen Hadirkan 73 Film di Indonesia di 7 Kota 3 hari lalu Festival Film Europe on Screen Hadirkan 73 Film di Indonesia di 7 Kota Dua sutradara asal Eropa akan hadir selama Festival Film Europe on Screen dan mengadakan lokakarya untuk pembuat film lokal. Animasi Si Warik Karya Mahasiswa Udinus Mendunia, Diputar di SWIFF 2023 9 hari lalu Animasi Si Warik Karya Mahasiswa Udinus Mendunia, Diputar di SWIFF 2023 Film animasi Si Warik the Movie Ladang Terakhir 2022 karya mahasiswa program studi D4 Animasi Udinus lolos kurasi SWIFF 2023. Inovasi Festival Film Wartawan Indonesia 2023, Wina Armada Seluruh Pemenang Dapat Uang 29 Maret 2023 Inovasi Festival Film Wartawan Indonesia 2023, Wina Armada Seluruh Pemenang Dapat Uang Kini, Festival Film Wartawan Indonesia 2023 hadir dengan beragam inovasi. Salah satunya seluruh pemenang tak hanya bawa piala tapi juga uang. Film Il Legionario Karya Sutradara Hleb Papou Menutup Festival Film Italia 2023 6 Februari 2023 Film Il Legionario Karya Sutradara Hleb Papou Menutup Festival Film Italia 2023 Film ini menceritakan tentang kehidupan Daniel, seorang pria yang terlahir dari pasangan imigran Afrika dan bekerja sebagai seorang petugas kepolisian anti huru-hara Italia 3 Wajah Christine Hakim dalam 3 Film Produksi Luar Negeri, Terakhir The Last of Us 27 Januari 2023 3 Wajah Christine Hakim dalam 3 Film Produksi Luar Negeri, Terakhir The Last of Us Christine Hakim disorot berkat perannya di film serial The Last of Us. Sebelumnya ia sempat bermain bersama Julia Roberts di Eat, Pray, Love. Festival Film Internasional Berlin Tambah Aturan Baru, Delegasi Rusia dan Iran Dilarang Hadir 19 Januari 2023 Festival Film Internasional Berlin Tambah Aturan Baru, Delegasi Rusia dan Iran Dilarang Hadir Festival Film Internasional Berlin melarang delegasi film, perusahaan, dan media yang memiliki hubungan langsung dengan pemerintah Rusia dan Iran. Mengenal Kim Tae Ri, Aktris Korea yang Baru-Baru Ini Disebut Berperilaku Terburuk 27 Desember 2022 Mengenal Kim Tae Ri, Aktris Korea yang Baru-Baru Ini Disebut Berperilaku Terburuk Kim Tae Ri aktris Korea Selatan memulai debutnya dalam film The Handmaiden Luna Maya Bergaya Glamor dengan Gaun Bulu di Red Sea International Film Festival Arab Saudi 4 Desember 2022 Luna Maya Bergaya Glamor dengan Gaun Bulu di Red Sea International Film Festival Arab Saudi Selain Luna Maya, acara ini dihadiri sejumlah selebritas dunia seperti Priyanka Chopra, Jessica Alba, Sharon Stone, dan Elle Macpherson. Festival FIlm JAFF 17 "Blossom" Menjadi Titik Temu Para Pembuat, Pemain, Dan Penonton Film Indonesia Hingga Asia 1 Desember 2022 Festival FIlm JAFF 17 "Blossom" Menjadi Titik Temu Para Pembuat, Pemain, Dan Penonton Film Indonesia Hingga Asia JAFF selalu menjadi titik temu para pembuat dan pemain film dengan para penontonnya. Selain itu, beragam Special Program JAFF17 juga menjadi ajang belajar dan diskusi yang diikuti oleh mereka yang tertarik dengan berbagai profesi di industri film 137 Film akan Tayang di JAFF 2022, Dibuka dengan Piknik Pesona 17 November 2022 137 Film akan Tayang di JAFF 2022, Dibuka dengan Piknik Pesona JAFF 2022 akan menghadirkan 137 film dari 19 negara Asia Pasifik yang akan ditayangkan dalam program kompetisi dan non-kompetisi. MatevžJerman - Kar ostane (38:48) Produkcija: EN-KNAP, 2014. Obrisi realnosti, sanj, spominov in fantazij, skozi te pa se izrisujejo neizbežno povezane podobe groze in lepote obenem. Kar ostane je eksperimentalna romantična srhljivka, ki je nastala kot del istoimenske interdisciplinarne plesne predstave in združ GERMAN Cinema, yang diselenggarakan Goethe-Institut Indonesien, kembali ke Indonesia pada tahun ini untuk edisi kedelapan. Kali ini, festival film itu sepenuhnya berlangsung secara daring. Festival film tahunan Jerman itu akan menayangkan delapan film Jerman sebagai Video-On-Demand dari 17 hingga 26 Desember 2021. Dimulai pada 2012, German Cinema biasanya berlangsung di bioskop komersial di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar. Baca juga Arawinda Berbagi Kisah Hadiri Festival Film di Arab Saudi Namun, pada 2021, German Cinema akan diadakan secara eksklusif di platform Goethe-On-Demand dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak penonton di Tanah Air. Semua film akan memiliki takarir subtitle bahasa Inggris atau Indonesia dan tersedia untuk ditonton secara gratis melalui tautan Tema tahun ini bermain-main dengan asal-usul kata "daring" dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Popularitas istilah "daring" di Indonesia melesat dan dipercepat oleh pandemi. Dalam bahasa Indonesia “daring“ adalah penggabungan dari dua kata, "dalam" dan "jaringan", yang berarti "online". Sementara itu, "daring" dalam bahasa Inggris berarti sesuatu yang berani dalam tindakan atau pemikiran. Berikut ini kedelapan film dalam German Cinema 2021 17-21 Desember 2021 Paris kein Tag ohne dich 2020 karya Ulrike Schaz Amelie rennt 2017 karya Tobias Wiemann dengan takarir bahasa Indonesia Atlas 2019 karya David Nawrath Unter Schnee 2011 karya Ulrike Ottinger 22-26 Desember 2021 Die Goldfische 2019 karya Alireza Golafshan Becoming Black 2019 karya Ines Johnson-Spain Der Junge muss an die frische Luft 2018 karya Caroline Link dengan takarir bahasa Indonesia Grüße aus Fukushima 2016 karya Doris Dörrie Delapan film yang ditayangkan dalam German Cinema 2021 terdiri dari tiga film dokumenter dan lima film cerita. Film dokumenter tersebut adalah Paris kein Tag ohne dich 2020 yang disutradarai oleh Ulrike Schaz, Unter Schnee 2011 karya sutradara Ulrike Ottinger, dan Becoming Black 2019 karya Ines Johnson-Spain. “Kami bangga dapat menghadirkan ketiga sutradara perempuan Jerman ini, masing-masing dengan prestasi yang sama mencengangkan dalam cabang seni lainnya, termasuk fotografi dan seni pertunjukan. Ketiga film dokumenter ini membahas beberapa topik paling mendesak masa kini sejarah pribadi yang tertanam menjadi bagian masyarakat, perubahan iklim, dan sejarah sebagai proses yang tidak hanya melibatkan politisi yang berkantor di istana, namun juga kita sebagai individu dengan perasaan dan aspirasi kita sendiri,” kata Kepala Bagian Program Budaya Goethe-Institut Indonesien Ingo Schöningh. Ia menambahkan, “German Cinema 2021 hadir untuk meyakinkan penonton tentang keragaman isinya melalui seleksi lima film cerita.” Untuk penonton muda di Indonesia, German Cinema memutar film Amelie rennt 2017 dan Der Junge muss an die frische Luft 2018 dengan takarir bahasa Indonesia. Keduanya adalah cerita yang mengharukan tentang makna keluarga dan pentingnya membangun kepercayaan dengan anggota masyarakat lainnya sejak usia dini, di mana dan dalam kondisi apa pun kita hidup. Grüße aus Fukushima 2016 karya Doris Dörrie adalah film yang pengambilan gambarnya sepenuhnya dilakukan di Jepang dalam warna hitam dan putih yang menakjubkan. Film itu menggambarkan pertemuan dua perempuan, Mary dari Jerman dan Satomi, Geisha terakhir Fukushima. Tampaknya tidak ada apa pun di dunia ini yang dapat menyatukan mereka. Tetapi keduanya menderita—masing-masing dengan caranya sendiri—karena hal-hal di masa lalu yang belum terselesaikan. Sementara itu, Atlas 2019 menggabungkan isu gentrifikasi dan inisiatif warga sipil dengan hubungan ayah-anak. Film ini adalah satu pengingat tentang salah satu hak kita yang sangat berharga yaitu hak untuk membangun dan memelihara rumah kita di kota. Terakhir, Die Goldfische 2019 membawa penonton mengikuti perjalanan menegangkan dari Jerman ke Swiss bersama geng Goldfische! Hati-hati, mereka memiliki sesuatu di dalam van, yang dengan lihai mereka sembunyikan dan samarkan sebagai bagian dari disabilitas tubuh mereka. Satu petualangan istimewa yang layak dicoba, film yang sangat menyenangkan untuk menyambut liburan! RO/OL-1
Bandung(ANTARA News) - Sembilan judul film Jerman termasuk tiga film dokumenter ditampilkan di Festival Film Jerman yang digelar di Bioskop XXI Cihampelas, Kota Bandung, 12-14 September 2015. "Selama tiga hari, festival film ini menayangkan sembilan film Jerman terpilih dari berbagai jenis film. Namun tahun ini terdapat tiga judul film jenis dokumenter yang ditayangkan setiap harinya karena
Dimulai dari kegemaran menonton film-film pada festival film dan pemutaran alternatif, InfoScreening merupakan usaha memberikan informasi seputar pemutaran alternatif dan juga pemutaran film pada festival-festival film yang ada di Indonesia. Usaha ini dimulai dari akun twitter kami yang telah dibuat dari tahun 2012, InfoScreening, berlanjut dengan website Diharapkan usaha ini dapat berguna bagi semua aspek semesta perfilman di tanah air.
1:41pm PT jerman says: December 4, 2016 at 4:34 pm. A true master of cinema. Most Popular Marrakech Film Festival Remembers Iranian Master Abbas Kiarostami
The Diary Of Ann Frank This film festival marks its 15th year of celebrating German culture. Avid film festival enthusiasts should be lured by its diverse program of 36 films and gala events including the opening and closing nights. German language cinema has had an extremely successful year with a combined total of 250 German productions and co-productions. It’s also been an inspiring year for women in front and behind of the cameras, and surprisingly comedies have also fared well at the box office. “Germans are not well known for comedies as their sense of humour can be rough, offensive and difficult to translate,” explained festival director Sonja Griegoschewski. “Toni Erdmann is a funny film based on a funny book and was extremely successful at Cannes. This film is also a German Oscar hopeful”. Moviegoers who enjoy retro classics should be captivated by Ali Fear Eats The Soul, a romance drama produced in 1974 which surrounds the relationship between a young Moroccan migrant worker and a 60 year-old German widow. “This story of life as an immigrant is still relevant today and is very touching and personal.” Festival guests participating in Q&A’s are always major drawcards to film festivals and this year Jella Haase, one of Germany’s most promising young actors who stars in three films at the festival 4 Kings, Heidi, and Looping will be attending. German born Clemens Schick will also be in attendance, he starred in last years thriller Point Break and appears in 4 Kings and sci-fi film Hidden Reserves. “By watching some of our films Australian audiences should not only learn that Germans make good films, but they will also get an idea of what’s happening in Germany. International film festivals are all connected. They all showcase human stories with very universal themes, but ours are from a German perspective”. MMo HOT PICKS A HEAVY HEART – A heart wrenching drama about a dying man who tries to reconnect with his daughter. 24 WEEKS – Upon learning their unborn child has a 98% chance of having Down Syndrome, a couple must make an agonising decision. Hard-hitting and heartfelt. THE DIARY OF ANNE FRANK – The true story of a girl who documented her experiences whilst in hiding from the Nazis with her family. This is the first German version produced for the big screen. Nov 15–29. Palace Norton Street & Chauvel Cinema. $20-$80 5 film pass. Tickets & info Issuedon: 26/01/2016 - 14:52. Show must go on for 'Timbuktu' at African film festival. On the same topic. 02/08/2022. Somalia appoints al Shabaab co-founder as minister of religion.
Festival Film Tahunan German Cinema Kembali Digelar 1-6 Oktober 2019 1 Oct 2019 Foto dok. Goethe-Institut Indonesien Festival film German Cinema yang digelar oleh Goethe-Institut Indonesien kembali berlangsung. Festival film yang memasuki edisi ketujuh ini membawa film-film terbaik dari Jerman ke bioskop-bioskop di enam kota besar di Indonesia. Petualangan, dokumentasi terkini, kisah keluarga, dan ketegangan murni hadir menghibur para penonton di Indonesia. Dalam rangka memperingati 30 tahun keruntuhan Tembok Berlin, German Cinema juga menampilkan tiga film yang menjelajahi kehidupan di Jerman Timur dan Barat pada masa itu. Masing-masing film itu menceritakan kisah-kisah yang sangat pribadi dari sudut pandang yang berbeda-beda Balloon karya Michael “Bully” Herbig merupakan film thriller bertempo tinggi yang penuh ketegangan, sementara adaptasi novel Adam & Evelyn sangat tenang dan atmosferis, dengan banyak adegan dan latar yang indah. "Sementara itu, biografi Gundermann menyajikan potret sosok yang menonjol, seorang penyanyi dan penulis lagu terkenal di Jerman Timur, yang mengendarai mesin keruk raksasa di tambang batu bara untuk mencari nafkah, dan sekaligus menjadi mata-mata untuk Stasi,” kata Anna Maria Strauß, Kepala Bagian Program Budaya di Goethe-Institut Indonesien. Sama seperti pada tahun-tahun lalu, German Cinema juga mengedepankan film-film dokumenter bertema aktual. Exit - Leaving Extremism Behind menceritakan kisah sutradara Karen Winther. Dengan diilhami oleh perjalanan hidupnya sendiri, film ini menelaah mengapa orang bergabung dengan kelompok ekstremis dan bagaimana mereka bisa keluar lagi. German Cinema juga membawa serta banyak film favorit penonton, termasuk film komedi perjalanan 25km/h, film kisah perjalanan menuju kedewasaan yang seru dan lucu, Mountain Miracle, untuk audiens yang lebih muda, serta kisah keluarga yang menyentuh All About Me, film yang paling banyak menjaring penonton di bioskop-bioskop Jerman selama tahun lalu. “Menggabungkan film favorit penonton dengan film dokumenter terkini serta film cerita yang menonjol dari segi artistik dengan kisah yang wajib diceritakan telah menjadi ciri khas semua edisi German Cinema,” jelas Anna Maria Strauß. German Cinema digelar mulai tanggal 1 hingga 6 Oktober 2019 di bioskop-bioskop di Jakarta, Denpasar, Bandung, Makassar, Yogyakarta, dan Surabaya. Jangan kelewatan. f BACA JUGA Bebas Mesin Waktu Pemersatu Sahabat Teguran KPI Pada The SpongeBob Squarepants Movie Undang Reaksi warganet Petualangan Luar Angkasa Brad PittTopicFestivalfilmjerman, FestivalFilm, filmjerman, filminternasional, film, jerman MORE ARTICLE
JAKARTA Untuk pertama kalinya beragam seni budaya yang dimilki Kepulauan Mentawai dirangkai dengan keunggulannya sebagai salah satu destinasi surfing terbaik dunia dalam Festival Pesona Mentawai 2016. Festival akan diselenggarakan mulai 19 hingga 24 April 2016. Dilaksanakan di Pantai Mapadegat, Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, festival tersebut menggabungkan berbagai seni
GERMAN CINEMA FILM FESTIVAL 2016 – YOGYAKARTA Goethe-Institut Indonesia mengajak anda untuk lebih dekat dengan Jerman melalui rangkaian film Jerman yang disajikan dalam gelaran German Cinema Film Festival. Untuk kelima kalinya perhelatan German Cinema Film Festival akan menayangkan film-film Jerman berkualitas di beberapa kota di Indonesia. Di tahun 2016 ini German Cinema akan hadir di 6 kota di Indonesia yaitu Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Denpasar, Surabaya dan Makassar. Di Yogyakarta, German Cinema Film Festival akan bertempat di Bioskop Empire XXI yang berada di Sumoharjo. Pada tanggal 14-16 Oktober 2016 masyarakat Yogyakarta akan disuguhkan 9 film Jerman yang mempunyai cerita bervariasi. Mulai dari kisah masa lalu, film drama, filosofis, hingga film yang menampilkan gaya hidup anak muda di Jerman. Penonton akan dibawa kedalam situasi-situasi yang mengejutkan, dramatis, lucu dan inspiratif melalui 9 rangkaian film unggulan tersebut. Acara German Cinema Film Festival di Yogyakarta dapat ditonton secara gratis hanya dengan datang di konter khusus GCFF dan menunjukkan bukti bahwa anda telah mengikuti Facebook Fan Page Goethe-Institut Program Jogja. Tiket counter khusus German Cinema Film Festival akan dibuka di venue 1 jam sebelum setiap film dimulai. Jadwal German Cinema Film Festival untuk Yogyakarta adalah sebagai berikut Jumat, 14 Oktober 2016  – Coconut Hero  – Grüße aus Fukushima  – Victoria Sabtu, 15 Oktober 2016  – 24 Wochen  – Hedi Schneider Steckt Fest  – Der Staat Gegen Fritz Bauer  – Herbert Minggu, 16 Oktober 2016  – Lenalove  – Agonie Full sinopsis silahkan kunjungi Catatan Khusus untuk film 24 Wochen dan Agonie hanya dapat disaksikan oleh jangkauan usia 21 tahun keatas. Kami sarankan untuk menonton sesuai dengan jangkauan usia. Terima Kasih atas pengertiannya, kami tunggu kehadiran anda pada German Cinema Film Festival di Empire XXI Yogyakarta. WIR FREUEN UNS AUF SIE ! Kontak German Cinema Film Festival Yogyakarta Fan Page Goethe-Institut Program Jogja
Terlebih adiknya kini masih di Jerman dan menunggu kehadirannya. Selain itu. pada ajang Festival Film Asia Pasifik ke-50, Rima Melati meraih penghargaan Best Supporting Actress dalam film Ungu Violet. Mobil Honda Jazz RS Matic 2016 Murah Bekas Mulus Mesin Sehat Pajak Panjang - Bogor 26 menit lalu - Jawa Barat. Berlin - Setiap musim panas, Kota Berlin di Jerman menyelenggarakan Festival Venus yang dihiasi artis porno hingga kegiatan erotis nan nyeleneh. Khusus traveler dewasa!Sebagai negara yang terbuka, Jerman punya Festival Venus yang digelar rutin setiap musim panas untuk traveler dewasa. Tidak mengapa, festival itu diramaikan oleh banyak artis dewasa hingga penampilan seksual yang umumnya ada di film biru!Dilansir detikTravel dari situs resmi Festival Venus Berlin, Selasa 12/7/2016, festival khusus dewasa itu pun digelar di Berlin Messehallen atau yang seperti JIExpo Kemayoran di Jakarta. Walau festival tersebut baru akan mulai pada 13-16 Oktober 2016 mendatang, namun minggu ini telah digelar acara Kinky Venus Palais yang merupakan rangkaian acara Festival pameran Festival Venus Berlin Venus BerlinBertempat di beberapa hall Berlin Messehallen, traveler dapat menemukan berbagai stand yang menjual aneka produk pemuas kebutuhan seksual hingga pertunjukan dewasa yang ditampilkan langsung oleh artis film porno. Bukan main..Sebut saja sejumlah artis dewasa lokal seperti Alissa Noir dan Leah Obscure hingga Mel Fire dari Brasil, dipastikan hadir ke perhelatan tersebut dan menunjukkan keahliannya di depan para pengunjung. Jadi bukan lagi di layar kaca, traveler bisa melihat aksi mereka yang nyeleneh Venus BerlinLebih lagi, pengunjung juga bisa berpartisipasi dalam workshop bertema seksual. Misalnya saja kursus tali temali untuk fantasi seksual bondage hingga lainnya. Sulit pada acara puncak Venus Festival Berlin di bulan Oktober mendatang, akan digelar pemberian piala Venus bagi sejumlah pihak yang bergerak di industri seksual. Sebut saja aktor dan artis dewasa, produser film dewasa hingga produsen mainan beda dengan perhelatan Oscar atau semcamnya, hanya saja dikhususkan untuk pelaku hiburan dewasa. Namun berhubung acaranya cukup vulgar, hanya traveler dewasa berumur 18 tahun ke atas yang diperbolehkan masuk ke dalam festival. Ada ada saja.. rdy/rdy
4 A Friend of Mine (2006) 84 min | Comedy, Drama. 6.8. Rate. An introverted insurance executive at a car rental service is annoyed by his hyperactive, garrulous coworker, but the two end up becoming friends. Director: Sebastian Schipper | Stars: Daniel BrĂĽhl, JĂĽrgen Vogel, Sabine Timoteo, Peter Kurth.
Kategori Foto Cerita Koleksi Jelajah Akun Saya 20 Oktober 2016 1935 Perwakilan Goethe Institut, Sofia Setyorini menjelaskan tentang kegiatan Festival Film German Cinema 2016 kepada penonton sebelum pemutaran film berjudul Agonie di salah satu bioskop kawasan Kuta, Bali, Kamis 20/10. Festival Film German Cinema 2016 yang digelar Pusat Kebudayaan Jerman Goethe Institut di 6 kota besar di indonesia tersebut diharapkan mampu memberikan wawasan kepada penonton Indonesia tentang perkembangan perfilman di Jerman. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pd/16 facebook Twitter Whatsapp pinterest festivalfilmjermanperfilmanbioskop Informasi Foto Disiarkan 20/10/2016 1935 WIB
cHt9.
  • fa4l5zniov.pages.dev/44
  • fa4l5zniov.pages.dev/278
  • fa4l5zniov.pages.dev/176
  • fa4l5zniov.pages.dev/426
  • fa4l5zniov.pages.dev/212
  • fa4l5zniov.pages.dev/47
  • fa4l5zniov.pages.dev/378
  • fa4l5zniov.pages.dev/117
  • festival film jerman 2016